Jakarta – Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Transportasi dan Logistik (IKA ITL) Trisakti K.R.A.T. Tommy Ariesdianto menyatakan dukungannya terhadap kerja sama strategis antara pengusaha transportasi dan logistik Indonesia dengan Tiongkok Investment dalam pembangunan infrastruktur smart logistik di Indonesia. Hal ini disampiakan Ketum IKA ITL dalam pertemuan di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI pada Sabtu (20/9/2025).
Acara ini dihadiri langsung Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Yandri Susanto yang menerima delegasi Tiongkok Investment. Dalam kesempatan itu Menteri Yandri menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur investasi dan peningkatan sumber daya manusia harus diarahkan untuk memperkuat desa sebagai pangsa pasar strategis.
“Harapan kami kerja sama antara pengusaha Indonesia dan Tiongkok Investment ini dapat diimplementasikan untuk mendukung desa yang berkembang maju dan mandiri” ujar Menteri Yandri.
Tommy Ariesdianto menambahkan IKA ITL Trisakti bersama stakeholders logistik nasional akan mendorong pembangunan infrastruktur supply chain smart logistik dan halal logistik dengan memanfaatkan jaringan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Desa (KOPDes). Langkah ini sejalan dengan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Ia menegaskan bahwa pembangunan hilirisasi khususnya di wilayah pedesaan perlu kolaborasi antar-stakeholders serta dukungan teknologi manajemen dan investasi untuk memperkuat jaringan distribusi hasil industri pertanian.
Menurut Tommy, Smart logistik berbasis teknologi disebut menjadi kunci efisiensi melalui penerapan *Internet of Things (IoT)* untuk pemantauan kondisi barang dengan sensor cerdas, *Big Data Analytics* untuk menganalisis produksi hasil pertanian guna pengambilan keputusan yang lebih tepat serta *Kecerdasan Buatan (AI)* untuk memprediksi permintaan pasar dan merencanakan pengiriman yang lebih cepat.
“Dengan teknologi ini biaya logistik dapat ditekan dan nilai produksi desa meningkat sehingga memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha pedesaan” jelas Tommy.
Dalam forum yang sama CEO PT Kirana Lintas Logistik Rekso Wibowo juga menandatangani kerja sama dengan Henan Mine (China) dalam penyediaan teknologi dan investasi jaringan logistik internasional. Dukungan ini diharapkan memperkuat BUMDes dan KOPDes sebagai infrastruktur distribusi di pedesaan.
Kerja sama ini ditargetkan menjadi proyek percontohan (pilot project) di sejumlah desa strategis dengan model bisnis dan kanal distribusi yang dirancang sesuai kebutuhan lokal. Kolaborasi multi-stakeholder ini dipandang sebagai langkah awal dalam mewujudkan pembangunan hilirisasi berbasis desa yang berkelanjutan. (TJN)