Jateng, Banjarnegara — Setelah didemo ratusan warga masyarakat yang memadati halaman kantor desa petuguran, Sekretaris Desa (Sekdes) Petuguran, Kecamatan Punggelan, kabupaten Banjarnegara, ibu Jumirah, akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.
Aksi damai yang berlangsung pada Kamis (4/9/2025) itu, menjadi puncak dari ketegangan yang sudah lama dirasakan warga terhadap kepemimpinan sekretaris desa ibu Jumirah.
Sejak pagi, suasana di Balai Desa Petuguran tampak berbeda.
Puluhan personel kepolisian dari Polres Banjarnegara lebih dulu mengamankan lokasi.
Sekitar pukul 10.00 WIB, ratusan warga mulai berdatangan dengan membawa satu tuntutan yaitu Jumirah harus mundur.
Melalui pengeras suara, warga secara bergantian menyuarakan aspirasinya.
Mereka menyatakan akan bertahan di halaman kantor desa hingga ada keputusan tegas terkait posisi Jumirah sebagai Sekdes.
Sementara itu Camat Punggelan, M. Julianto, yang hadir langsung di lokasi, mengapresiasi aksi damai yang dilakukan warga.
ia menyebutkan bahwa apa yang dilakukan warga merupakan contoh penyampaian aspirasi secara tertib dan bermartabat.
“Kami memahami keinginan masyarakat desa petuguran.
dan alhamdulillah, Jumirah akhirnya menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Sekdes,”ujar Julianto.
Julianto menambahkan bahwa keputusan pengunduran diri ini merupakan inisiatif pribadi Jumirah, dan disambut positif oleh warga masyarakat.
Meski begitu, proses pemeriksaan administrasi oleh Inspektorat tetap akan dilanjutkan, guna memastikan semua prosedur berjalan sesuai aturan.
“Penting bagi kami menjaga situasi desa tetap kondusif,”katanya.
Ketua BPD Petuguran, Arum Wiyono, mengatakan,” bahwa setelah pengunduran diri Sekdes diumumkan, pihaknya akan segera mendorong pemerintah desa untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut.
“Untuk sementara, Jumirah diusulkan mengisi jabatan sebagai Kepala Dusun 1 Desa Petuguran,”jelas Arum.
Setelah surat pengunduran diri resmi dibacakan dan pernyataan dari BPD disampaikan, massa dengan tertib membubarkan diri.
Menurut Arum, aksi ratusan warga Desa Petuguran menjadi bukti bahwa suara masyarakat tetap punya kekuatan.
Dengan jalur aspirasi yang damai dan tertib, mereka berhasil mendorong perubahan tanpa kericuhan dan menjadi sebuah contoh baik bagi desa-desa lainnya diKabupaten Banjarnegara.
(Ugl/One)