Polri  

Tuban Jadi Contoh Nasional, Satlantas Inovatif Lewat Program Polantas Menyapa

Tuban Jadi Contoh Nasional, Satlantas Inovatif Lewat Program Polantas Menyapa

TUBAN – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban meluncurkan program inovatif bertajuk “POLANTAS MENYAPA”, langkah progresif yang menandai perubahan pendekatan kepolisian dalam memberikan pelayanan dan edukasi kepada masyarakat. Tak lagi menunggu di kantor, petugas kini turun langsung ke lapangan, menyapa warga dari pintu ke pintu untuk memberikan penjelasan tentang aturan lalu lintas dan administrasi kendaraan bermotor.

Langkah ini menjadi jawaban atas masih rendahnya pemahaman masyarakat terkait prosedur resmi kepolisian, terutama dalam urusan pembuatan SIM, pembayaran pajak kendaraan, dan pengurusan dokumen penting seperti BPKB.


Perangi Calo, Dorong Masyarakat Urus SIM Secara Mandiri

Dalam setiap kunjungan, petugas Satlantas menekankan pesan keras: hindari calo.
Praktik percaloan masih menjadi momok di balik proses pembuatan SIM, merugikan masyarakat sekaligus mencoreng integritas pelayanan publik.

“Membuat SIM itu mudah asal mengikuti prosedur yang benar. Jangan tergoda menggunakan jasa calo, karena selain merugikan diri sendiri, itu juga melanggar hukum,” tegas AKP Moh. Imam Reza, Kasat Lantas Polres Tuban.

Edukasi yang diberikan meliputi penjelasan tahap administrasi, ujian teori, hingga ujian praktik. Dengan transparansi ini, masyarakat diharapkan lebih percaya diri dan memahami bahwa layanan kepolisian dapat diakses tanpa perantara.


Tegas Soal Pajak, Warga Diingatkan untuk Disiplin

Selain SIM, petugas juga menggencarkan sosialisasi pentingnya membayar pajak kendaraan tepat waktu.
Menurut AKP Imam Reza, kesadaran membayar pajak bukan sekadar urusan administrasi, tapi bentuk tanggung jawab warga negara yang ikut menopang pembangunan daerah.

“Bayar pajak kendaraan tepat waktu bukan hanya untuk menghindari denda, tapi juga bentuk dukungan nyata terhadap pembangunan di Tuban,” ujarnya.

Sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak warga mengaku baru memahami alur pembayaran pajak dan manfaatnya bagi daerah.


BPKB: Dokumen Kecil, Risiko Besar Jika Lalai

Petugas juga mengingatkan warga agar tidak menyepelekan dokumen Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Kehilangan atau penyalahgunaan BPKB bisa berujung pada persoalan hukum serius, apalagi jika dokumen tersebut berpindah tangan tanpa pengawasan.

“BPKB adalah bukti kepemilikan yang sah. Jangan pinjamkan kepada siapa pun dan simpan di tempat aman,” tegas AKP Imam Reza.


Bangun Kepercayaan, Dekatkan Polisi dengan Warga

Lebih dari sekadar edukasi, “POLANTAS MENYAPA” menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat. Melalui dialog langsung, warga bisa menyampaikan keluhan dan masukan tanpa rasa takut.

“Kami ingin masyarakat merasa dekat dengan polisi, tidak hanya ketika ada pelanggaran, tapi juga ketika butuh informasi. Polisi hadir bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk melayani,” ungkap Imam Reza.


Respons Positif, Kesadaran Mulai Tumbuh

Sejak diluncurkan, program ini menuai apresiasi luas. Warga menilai pendekatan door-to-door membuat informasi lebih mudah dipahami, terutama bagi mereka yang sebelumnya enggan mengurus dokumen karena takut rumit.

Satlantas Polres Tuban menegaskan, pendekatan humanis semacam ini akan terus digencarkan untuk membangun kesadaran tertib berlalu lintas dan menekan angka pelanggaran di jalan.

“Edukasi langsung jauh lebih efektif. Kami ingin masyarakat Tuban paham, tertib berlalu lintas bukan hanya kewajiban, tapi kebutuhan bersama untuk keselamatan,” tutup Kasat Lantas.


Dengan “POLANTAS MENYAPA”, Satlantas Polres Tuban tak sekadar menegakkan hukum, tapi juga mengubah paradigma — dari polisi yang ditakuti, menjadi polisi yang peduli dan hadir di tengah masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *