Morowali,- Sejumlah kasus jual beli besi tua dan tembaga, baik dalam bentuk limbah maupun hasil curian dari dalam kawasan PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) marak terjadi dan sudah dianggap biasa karena sering terjadi. Akhir-akhir ini kian marak, asalkan setoran lancar.
Keberadaan Aparat Penegak Hukum, baik itu pihak TNI dan Polri maupun pihak Security PT. Morowali Security Service (MSS), seharusnya dapat menjaga keamanan maupun aset perusahaan Objek Vital Nasional (Obvitnas) PT. IMIP. Nyatanya, tidak demikian. Justru ada oknum-oknum baik APH maupun pihak Security ikut bermain untuk meraup keuntungan pribadi.
Dari sejumlah data dan informasi hasil investigasi media ini, diketahui bahwa ada oknum-oknum di pihak aparat penegak hukum, khususnya TNI dan oknum Security PT. IMIP yang dinaungi PT. MSS diduga ikut bermain dengan meloloskan besi tua dari dalam kawasan untuk dijual keluar kawasan atau kepada para pengepul besi dan tembaga.
Berdasarkan pengakuan salah seorang pembeli besi tua, bahwa dirinya pernah meloloskan besi tua tapi diharuskan menyetor dana koordinasi kepada oknum TNI Koramil Bahodopi. Setoran koordinasi tersebut, bervariasi jumlahnya dengan perhitungan perkilogram besi tua yang akan dikeluarkan dari kawasan IMIP.
“Kalau kami kemarin itu, beli besi tua dari dalam, tapi untuk keluar harus menyetorkan dana koordinasi dari angka Rp. 1.000 sampai Rp 2.000 perkilogramnya, tergantung kesepakatan. Ada nomor rekening yang dikirimkan oleh salah satu oknum di Koramil Bahodopi. Tinggal kirimkan disitu saja,” ungkap salah seorang pembeli besi tua yang kerap keluar dari kawasan PT. IMIP, sembari meminta agar namanya tidak dimediakan.